Subscribe

Powered By

Free XML Skins for Blogger

Powered by Blogger

Selasa, 22 Desember 2009

Takut menulis

Iya sesuai judulnya, gue takut menulis tahun ini. Ketakutan ini muncul ketika tau tulisan gue dibaca sama pak Awal Surono, dosen struktur iTb. Klo ampe tulisan2 gue yang lain dibaca dan tidak sengaja menyinggung perasaan orang, kan bisa gawat. Apalagi menyinggung orang2 Rumah C. Tulisan gue kan berkisar kehidupan sehari-hari.

Mengutip perkataan orang tua, tulisan itu bisa lebih tajam dari sebuah pisau. Nah loh.

Ceritanya pak Awal baca tulisan gue begini. Mungkin kejadiannya sudah lewat beberapa bulan yang lalu,

"Usama, gimana kabar Yosi?" kata pak Awal.
gue terdiam sesaat dan langsung jawab, " Yosi yang mana?"
"Yosi temen les lu" (Pak Awal dosen gaul jadi biasa pake gua-lu, xixixi)
"Temen les yang mana?" berhubung gue emang lupa.
"itu yang di blog, yang jago maen piano"
"Oooh, yang itu pak, udah lama sekali itu, pak, waktu les di EF"

Gue jadi ingat klo gue pernah posting tentang cewe yang jago maen piano, namanya Yosi.. yang gue bela-belain les di EF dan belajar gitar cuma buat kenal m Yosi.. Hee..

Sejak kejadian itu timbul rasa takut klo seandainya tulisan2 gue dibaca sama warga Rumah C lagi. Terakhir tulisan gue Bulan Mei, itu pun cuma sekedar pengumuman biasa. Sebuah tulisan yang gue harap aman..

Kamis, 21 Mei 2009

ITb buka pendaftaran S2

Sudah satu semester gue ngejalanin kuliah S2 di KK Geoteknik, Teknik sipil. Banyak suka dan duka yang gue alami. Dari yang niatnya untuk memprioritaskan kuliah malah sibuk ma kerjaan di rumah C. Ngerjain proyeknya bos ku, Andri Nugroho. Proyeknya banyak banget, sejak gue masuk oktober 2008 lalu udah beberapa proyek yang dikerjakan dari proyek sheetpile, pipeline, pondasi tanki bbm, pondasi jembatan, ampe PVD. Walau banyakan kerja, rupanya gue rada menyesal klo gue dah ninggalin kuliah. Emang dengan banyak ngerjain proyek kita bisa ngedapetin sense pratical dalam engineering, tapi secara konseptual ilmu engineering itu baru kita pahami dasarnya dengan belajar lagi di bangku kuliah. Karena itu ada baiknya konseptual dan practical berjalan beriringan. Pokoknya kuliah itu penting,, Btw, sekarang ITb udah mulai membuka lagi pendaftaran mahasiswa s2.. Bagi yang berminat coba cari info nya di http://sps.itb.ac.id

Selasa, 03 Februari 2009

Pentingnya bawa alat tulis kalo Rapat

Gue punya kejadian bego banget. Kemaren pas hari senin gue rapat bareng pak andri dan pak angky(dosen KL) di wisma bidakara MEDCO. Posisi gue dirapat adalah sebagai engineer. Cuma pada dasarnya gue cuma disuruh pak andri buat ikut rapat aja tanpa taw maw ngapain. Parahnya, gue ga mikir klo gue mesti bawa buku sama pulpen pas rapat.

Pas rapat dimulai, gue ngeliat pak angky dan pak andri udah siapin buku catatan. Jadi gue buka tas gue, sapa taw ada sesuatu buat nyelamatin gue dirapat ini. Cuma sialny pas buka tas, gue liat klo ditas ga ada buku m alat tulis. Gue masih mencoba untuk tenang dengan duduk yang manis. Dan Sontoloyo, pas rapat dengan MEDCO pak angky dan pak andri nyatet setiap ada hal2 penting pas rapat dan gue duduk dengan santainya tanpa punya sesuatu untuk nyatat. Kayak orang bego.

Rapat pertama sama perusahaan gede malah bikin sesuatu yang bego banget.. Malu-maluin..

Sabtu, 31 Januari 2009

Ga keterima di Todai

Tepat jam 10 semalem ato jam 12 waktu jepang. Pengumuman calon mahasiswa yang diterima di University of Tokyo alias Tokyo Daigaku (Todai) keluar. Yang diumumkan hanya nomor pendaftaran aja. Nomor perdaftaran gue adalah 9077, dan daftar yang keterima bentuknya gini:

Result for 2009 October enrollment

9005 9006 9012 9016 9018
9025 9036 9056 9058 9060
9061 9071 9076 9078 9083
9086 9088 9103 9105 9107
9115 9117 9118 9120 9122
9165 9166 9174 9177 9179
9181 9188 9190 ---end of lists---

Liat, persis bangetkan nomor gue diapit sama dua orang yang keterima. :(
Seolah gue ga percaya sangat nyaris..

Cerita gue mendaftar ke Todai bermula dari gue ngeliat papan pengumuman yang ditempel di Prodi Teknik Sipil. Berhubung di kampus gue ada satu orang dosen yang lulusan Todai, namanya Pak Hasbi, gue langsung ngadep dan bertanya perihal tetek bengetnya. dan ternyata pengumumanny itu dikirm dari Todai langsung ke Pak Hasbi. Hal ini disebabkan track record alumni itb di Todai sangat baik. Apalagi Pak Hasbi merupakan salah satu lulusan terbaik Todai.

Setelah bertanya, gue dan temen 2004 yang pengen, mencoba berkomunikasi langsung dengan sekretariat dan professor disana. Ketika salah satu prof.nya berkunjung ke Indonesia, kita diberikan kesempatan untuk interview langsung dengan prof.nya.

Dari 6 orang yang interview, satu orang yang keterima. Dia memiliki prestasi terbaik diantara kami, namanya Seto (ankt 2003). Selamet y..

Jelas dari sini gue taw bahwa Universitas terbaik akan memilih mahasiswa terbaik untuk masuk ke universitasnya. dan buat kapasitas gue yang pas-pasan, itu merupakan hal yang wajar klo ga keterima.

Tapi emang tiidak menyenangkan klo seandainya kita telah mendaftar pada suatu universitas dan pada saat pengumuman lu taw klo lu ga keterima. Ada rasa perih yang menyayat di relung-relung hati. Selama ini gue menyadari bahwa gue selalu berhasil mendapatkan apa yang gue inginkan, dan membuat gue agak sombong. Gue belum merasakan yang namanya kegagalan. Belum lengkap menjadi manusia seutuhnya klo belum gagal.

Gue telah gagal untuk satu ini. Pelajaran ini rasa ga lengkap klo tanpa dijadikan moment perubahan,, ya..kan?

Ini saatnya untuk berubah.. Menjadi fokus.. menuju satu tujuan..

Untuk menjadi diterima di salah satu universitas terbaik didunia, maka lu harus menjadi manusia yang pantas untuk masuk universitas tersebut.
Kita harus menjadi lebih baik